Saturday, December 31, 2011

Karapan Sapi Itu Apa?


Karapan sapi itu apa?
mungkin seluruh orang di indonesia sudah mengenalnya, bahkan mancanegarapun pasti sudah banyak yang mengenalnya juga. orang-orang mungkin mengenal karapan sapi sebagai perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura provinsi Jawa Timur.
karapan sapi

Bagaimana sejarah awalnya karapan sapi?

Banyak teman-temanku yang jawabannya adalah "belum tahu". bukan hanya teman-temanku, mungkin anda yang sedang membaca juga belum tahu, hehehe... sedikit intermezo
Tapi kata guru saya kalau tidak salah karapan sapi dulunya dipopulerkan pada abad ke-14 oleh pangeran katandur atau Adi poday dari pulau sapudi, Sumenep. pangeran katandur memiliki pemikiran untuk memanfaatkan tenaga sapi untuk mengolah sawah, Dengan ketekunan-nya merawat sapinya agar tenaga yang di hasilkan untuk membajak bisa maksimal, kemudian ulet dan sabar dalam membajakan sawah bersama sapinya, akhirnya pangeran katandur berhasil mengubah tanah yang semula tandus menjadi subur. melihat hal itu rakyatnya mulai melihat sisi positifnya dan mulai mengikuti cara pangeran katandur dalam mengolah sawah. Akhirnya tanah di seluruh Pulau Sapudi yang semula gersang, menjadi tanah subur yang bisa ditanami padi. Hasil panenpun berlimpah ruah dan jadilah daerah yang subur makmur.

Kemudian suatu hari pangeran katandur memiliki inisiatif bagus untuk merayakan keberhasilan panen di daerahnya tersebut. yaitu dengan mengadakan pengumuman dan mengajak warga desanya untuk mengadakan balapan sapi. kemudian banyak yang mengusulkan agar area tanah sawah yang sudah dipanen tersebut dimanfaatkan untuk area balapan sapi. Akhirnya tradisi balapan sapi gagasan Pangeran Ketandur itulah yang hingga kini terus berkembang dan dijaga kelestariannya. Hanya namanya diganti lebih populer dengan “Karapan Sapi”.

Namun ada cerita lain yaitu ada seorang kyai bernama Kyai Pratanu, mungkin yang pernah tinggal di madura atau yang asli madura sudah pada tahu tentang beliau. beliau pada jaman dulu diketahui telah memanfaatkan kerapan sapi sebagai sarana untuk mengadakan penjelasan tentang agama Islam. Oleh sebab itu ajaran-ajarannya yang filosofis dihubungkan dengan posisi sapi kanan (panglowar) dan sapi kiri (pangdalem) yang harus berjalan seimbang agar jalannya tetap “lurus”, agar manusia pun dapat berjalan lurus.

Kenapa lomba balap sapi itu dinamakan Karapan Sapi?

Nah! setelah tahu asal muasal sejarahnya sekarang bagaimana asal nama karapan sapi itu muncul?.
Kata kerapan berasal dari kata kerap atau kirap yang artinya berangkat dan dilepas bersama-sama atau juga bisa dikatakan berbondong-bondong. Ada pula anggapan lain yang menyebutkan bahwa kata kerapan berasal dari bahasa Arab “kirabah” yang berarti persahabatan. Dalam pengertiannya yang umum sekarang kerapan adalah suatu atraksi lomba kecepatan sapi yang dikendarai oleh joki dengan menggunakan kaleles.

Macam-macam karapan sapi

Seperti halnya balapan mobil atau grand prix. karapan sapi sendiri juga memiliki tingkatan atau macam yang bervariasi. misalnya di balapan motor ada yang moto GP dan ada yang superbike, ada yang kelas 125 cc dan ada juga yang 250 cc. macam karapan sapi memberikan klarifikasi pada jenis dan kategori peserta yang mengikutinya. apa saja macamnya?

macam-macam karapan sapi:

# Karapan kecil atau biasa disebut kerap keni' . Karapan jenis ini diadakan pada tingkat kecamatan. Para peserta adalah yang berasal dari daerah yang bersangkutan. Sapi kerap dari luar tidak diperbolahkan turut serta. Jarak tempuh hanya 110 meter. Dalam kategori ini yang diutamakan adalah kecepatan dan lurusnya. Kerap keni' ini biasanya diikuti oleh sapi-sapi kecil dan baru belajar. Pemenangnya merupakan peserta untuk mengikuti kerap raja.

# Karapan besar atau biasa disebut kerap rajha. Karapan jenis ini merupakan lanjutan dari kerap keni. pesertanya adalah juara-juara dari kerap keni. biasanya diadakan pada hari minggu dan dilaksanakan di ibukota kabupaten dan jarak tempuh 120 meter.

# Karapan keresidenan atau biasa disebut kerap karesidenan. Karapan jenis ini merupakan lanjutan dari kerap rajha. juara-juara dari kerap rajha adalah peserta di karapan ini. karapan jenis ini diadakan di pamekasan pada hari minggu dan merupakan acara karapan puncak untuk mengakhiri musim karapan.

# Karapan undangan atau biasa disebut kerap onjhangan. Karapan jenis ini pesertanya adalah peserta-peserta khusus yang telah diundang. dan acaranya diadakan pada hari-hari tertentu atau acara tertentu.

# Karapan latihan atau kerap jhar-jharan. Kerapan jenis ini tidak tentu harinya. terserah keinginan pemilik sapi kerap itu. fungsinya hanya untuk melengkapi kebutuhan-kebutuhannya. boleh dikatakan melatih skil atau tune-up sapi.

Apakah ada jenis khusus untuk sapinya?

Jenis khusus sih tidak! namun sapi yang digunakan untuk karapan sapi adalah sapi-sapi pilihan dan biasanya adalah sapi yang memiliki ciri-ciri berdada kecil ke bawah, berpunggung panjang, berkuku rapat, tegar, tegak, kokoh, dan gemuk. sapi ini memiliki perawatan khusus oleh pemiliknya seperti: sangat diperhatikan masalah makannya, kondisi kesehatannya dan pada saat-saat tertentu diberi jamu. Sapi seperti ini biasa disebut orang-orang dengan sebutan sapi kerap.

Apa saja perlengkapan karapan sapi itu?

Beberapa peralatan yang penting dalam kerapan sapi yaitu :

# Kaleles
karapan sapiKaleles adalah sarana pelengkap untuk dinaiki sais/joki yang menurut istilah Madura disebut “tukang tongko”.











# Pangonong
Pangonong adalah sarana untuk mempertautkan sapi satu dengan yang lainnya agar bisa selalu beriringan

# Pakaian dan Perhiasan

# Rokong
Rokong adalah alat untuk mengejutkan sapi agar berlari cepat, semacam pecut.

Dalam kerapan sapi juga tidak ketinggalan adanya “saronen” (perangkat instrumen penggiring kerapan). Perangkatnya terdiri dari saronen, gendang, kenong, kempul, krecek dan gong.

Pihak yang terlibat dalam pertandingan

#) pemilik sapi yang dilombakan
#) tukang tongko yaitu orang yang bertugas mengendalikan sapi pacuan di atas kaleles
#) tukang tambeng yaitu orang yang menahan tali kekang sapi sebelum dilepas
#) tukang getak yaitu orang yang menggertak sapi agar pada saat diberi aba-aba dapat melesat dengan cepat
#) tukang tonja yaitu orang yang bertugas menarik dan menuntun sapi
#) tukang gubra yaitu anggora rombongan yang bertugas bersorak-sorak untuk memberi semangat pada sapi pacuan atau bahasa keren-nya suporter.

Sistem perlombaan karapan sapi seperti apa?

Sistem perlombaan karapan sapi tidak jauh beda dengan sepak bola. pertama dilakukan babak penyisihan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan musim gugur atau bahasa keren-nya knock-out.

Sedikit tambahan info

Bagi masyarakat Madura, Karapan Sapi selain sebagai tradisi juga sebagai pesta rakyat yang dilaksanakan setelah sukses menuai hasil panen padi atau tembakau.
Karapan sapi sebagai pesta rakyat di Madura juga menjadi event penting bagi masyarakat di madura yang ingin berjualan, mengembagkan seni rupa-nya dan seni musiknya.

Selain itu, Karapan sapi bukan sekadar sebuah pesta rakyat yang perayaannya digelar setiap tahun. Karapan sapi juga bukan hanya sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di sisi masyarakat madura karapan sapi adalah sebuah prestise kebanggaan yang akan mengangkat martabat di masyarakat. Disisi Rakyat Indonesia karapan sapi merupakan kebanggaan sendiri bagi negara indonesia dan merupakan tradisi yang tidak dimiliki oleh negara lain. kalau boleh kukatakan Karapan sapi adalah balapan asli dari indonesia atau Grand Prix unik dari indonesia.

Nah ini adalah beberapa foto karapan sapi :

karapan sapikarapan sapikarapan sapi





















Nah ini adalah videonya:



26 comments:

aloner said...

siip gan, teruskan budaya asli indonesia

Syafrida Masrifah said...

kata temen ku yang madura sih . emang bagus budaya nya . tapi kasian juga tuh sapi abis dirawat yang biayanya puluhan juta .. eh, di adu sampe berdarah-darah .. jadi sekarang ya agak uda ga dibolehin lagi
:)

D.K. Vitrohtul Lailia said...

ceritanya seru bgtz...
tp quw takut liat gambar2.a..
kasian sapi.a g tega...

cues said...

bagus gan infonya

hamparan said...

Serba-serbi tentang karapan sapi,,,
komplit sob infonya,, mantapp

faizimnr said...

Oke...
Saya udah baca gan ....
meskipun gak semuanya....

Saya berharap kegiatan seperti ini tetap di lestarikan untuk menjaga kelestariannya....

terutama untuk Rakyat madura yang Sudah mempertahankan Budaya ini,,, Saya Sebagai Orang Indonesia Cukup bangga ....

Dan Cukup bangga juga dengan Orang yang mempublikasikan seperti Agan ini.... :)

Saya Harap tetep di post macam-macam Budaya Yang Ada di Negeri Kita Tercinta Ini....

Sesungguhnya semua perbuatan baik tak akan sia-sia....
Semangat Gan....

YQN said...

@ ceritaislami
oke mas!... biar budaya kita gag diserobot orang lagi

@ safrida
mmm.... kayaknya masih diadakan tuh mbak... bulan oktober lalu tingkat keresidenan masih diselenggarakan... tentang penyiksaan ke sapi sebenernya ane pengin itu semua berakhir, tapi bukan berakhir kebudayaannya namun penyiksaannya... "MENYAYANGI DAN MERAWAT DENGAN BAIK SAPINYA SAJA MENURUTKU SUDAH CUKUP MEMBUATNYA BERLARI KENCANG"

@ vitrotul
karapan sapi yang sejati, sebenarnya gag pakek menyiksa sapi kok... semoga penyiksaan yg membuat kamu g tega lihatnya dihapuskan.

@ nuel
makasih sob!

@ Faizi
Terima kasih gan... mewakili semuanya.

YQN said...

Jawaban buat Dita D Kartika di facebook coment:

sejatinya nilai-nilai yang dapat saya ambil dari karapan sapi adalah sebagai berikut:
1.melihat semangat sang joki dalam mengacu sapinya disitu terlihat adanya nilai Semangat dan Kerja keras.
2.karena karapan sapi adalah perlombaan, yang pasti adalah setiap peserta memiliki semangat pantang menyerah.
3.pada karapan sapi masa dulu karapan sapi adalah perlombaan yang sangan dinikmati hingga ada nilai persaingan yang sengit namun memiliki sportivitas yang tinggi. namun sayang kalau sekarang yang terlihat adalah mulai hilangnya kesportivitasnya.
4.setiap tim pasti memiliki orang yang memiliki tugas-tugas tertentu. seperti tukang tongko, tukang getak dan yang lainnya. sehingga timbul usaha untuk kerjasama dengan baik.

Sakahayang Kang Asep said...

Wah lengkap bener info karapan sapinya sampai mendetail. Sobat asli madura ya, sampai bisa menjelaskan sedetail2nya?

Pernah saya lihat karapan sapi saat tinggal di Surabaya dahulu saat berlibur ke Kota Sumenep Madura (rumah teman).

good post sob, jarang orang mau share sampai lengkap begini.

YQN said...

saya dulu pernah tinggal di saronggi daerah sumenep entah berapa tahun, saya sudah lupa. tpi itu masa balita saya. yang banyak tahu ayah saya dan tentunya gag lupa cari info ke orang terdekat. kalau notok gag tahu ya searching di guugle...

David Pearce said...

waaawww,,, postingannya kumplit plus bermanfaat!
makasih ya informasinya!

iman@sampeweweh said...

lanjutin sobat post tentang budaya negara kita tercinta biar lestari ggak di klaim2 lagi sma negara lain:)

Wahyu Eko Prasetyo said...

Keren bang.

Raihana said...

jadi pengen liat karapan sapi secara langsung :)

YQN said...

@ Riefz & wahyu eko: makasih gan!

@ imam : yupz... ane akan berusaha

@ Raihana : yuk liat sama aku... hahaha

Raihana said...

hahahaaa jauhhhh @@

YQN said...

hahahaha...... sekarang gag jauh... kan ada youtube

lubis said...

selamat ikut kontes sob :)

iduy said...

keep and promote Indonesian culture! nice blog brother!

Ageboy said...

wah jadi tau sejarahnya nih tentang karapan sapi...
nice infonya sob...

Unknown said...

mirip drag race ya, tapi ini pake sapi ya sob :)

Zian said...

wah, jelas sekali penjelasannya... :)
salam kenal dari komunitas Kayuh Baimbai.
btw, diikutkan lomba SEO ya?

(tuan) Putrie Jrs ♛ said...

Ini penjelasan lebih lengkap dari apa yang saya dengar di acaranya kemarin.

*maklum, kan ikutan acara di Plat m juga

adeuny said...

sampe sekarang ... belom keturuitan ni liat karapan sapi :'(


salam kenal :)

sesuatu banget! said...

Baru tau ane ...wkwkwkwk.. ane jadi pingin jadi joki nya gan...

atdayyan said...

apakah mungkin sapi sapi itu bisa jadi sate ?

Post a Comment